Translate

Tuesday, December 17, 2013

Mengamati Karakter Pengguna Facebook di Indonesia


Ternyata, setiap hari sebanyak 33 juta orang mengakses situs jejaring sosial Facebook di Indonesia. Dari angka itu  28 juta diantaranya menggunakan telepon seluler berdasarkan data yang dirilis pihak facebook padaa September 2013.Ini merupakan angka yang terbilang tinggi, apalagi saat ini total pengguna facebook diseluruh dunia telah mencapai 1,15 miliar.

Dari 33 juta pengguna facebook tersebut bisa dibayangkan bagaimana dinamika masyarakat dalam berinteraksi menggunakan karya Mark Zuckerberg itu. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.

Setidaknya, pengguna facebook di Tanah Air dapat dikelompokan menjadi tiga golongan yang memiliki karakter  berbeda. Pertama , generasi yang lahir diera 1990 atau pada tulisan ini disebut sebagai generasi melek IT, generasi yang lahir pada era 1980 dan generasi yang lahir pada era 1960.

Generasi 1990 keatas

Generasi yang lahir pada era 1990 keatas pada saat ini maksimal berusia 23 tahun. Mereka lahir pada era perkembangan teknologi yang sudah relatif baik. Begitu mereka berusia tujuh tahun atau pada 1997, saat itu telah lahir telepon seluler walaupun fungsinya hanya satu yaitu telepon dengan ukuran besar. Ketika beranjak duduk dibangku SMP atau sekitar 2003 penggunaan telepon seluler sudah mulai marak, dan seiring berjalannya waktu era smartphone atau telepon pintar pun hadir.

Salah satu karakter generasi ini adalah mereka melek IT dan lahir dalam era reformasi dimana kebebasan berpendapat sudah menjadi hal lazim.  Ketika mereka menggunakan telepon seluler dipastikan, akan mengoperasikan dengan maksimal seluruh fitur yang ada. Rasa ingin tahu yang tinggi dan cepat beradaptasi salah satu karakter yang dimiliki.

Lalu , bagaimana prilaku mereka menggunakan facebook ?. Karena mereka berada pada usia remaja maka saat ini generasi ini tengah melakukan pencarian jati diri sehingga cenderung memiliki karakter labil dan suka galau. Setidaknya ada empat karakter generasi ini dalam menggunakan facebook. Pertama, memaksimalkan seluruh penggunaan fitur facebook mulai dari update status , posting foto hingga grup.Para remaja yang tengah beranjak dewasa ini menjadikan facebook sebagai ajang eksistensi diri didunia maya. Lihat saja, hampir semua aktivitas akan terpublis distatus, mulai dari bangun tidur, mau mandi, sedang makan hingga putus cinta.

Kedua, menggunakan facebook dengan intensitas tinggi. Mark Zuckerber harus berterima kasih pada generasi ini. Jika diadakan survei dalam satu hari bisa jadi mereka mengakses facebook sekali 30 menit. Rasanya ada yang kurang kalau tidak cek status atau membuka kronologi. Bahkan kalau posting status dan tidak ada yang komen pasti akan bilang , "please komen dong status gue".  Tentunya operator internet dan telepon seluler akan berlomba-lomba menawarkan paket termurah dengan segmen kelas ini.

Ketiga, ekspresif dan memposting apapun yang terjadi. Jika anda ingin tahu apa yang sedang dirasakan oleh generasi ini cukup buka halaman profilnya. Apa yang mereka alami dalam 24 jam dapat dipantau disini. Jadi kalau orang tua mereka melek IT, akan terbantu melihat perkembangan anaknya dari waktu ke waktu. Mereka akan menumpahkan segala keluh kesah yang dirasakan di Facebook, mulai dari kesal karena rebutan pacar hingga protes kepada orang tua karena terlalu banyak aturan  dan kuno

Keempat, terserang virus alay. Harus diakui, generasi alay saat ini masuk kategori ini. Oleh sebab itu, jangan heran ketika menemukan akun profil dengan nama BebyameliacayankridhomulyadieDengansepenuhhati Kanselalucayankridho atau Chieadhechubby Sllusaiionkpypyqw Cliquer'safganismeupollepell. demikian juga dalam status dan percakapan akan didominasi oleh bahasa alay . eaaa... kan ?

Generasi 1980-1990

Generasi ini maksimal berusia 33 tahun. Mereka merupakan calon penghuni kelas menengah yang ada pada struktur ekonomi masyarakat di Tanah Air. Hidup pada dua rezim  yaitu orde baru dan era reformasi membuat mereka lebih terbuka dan cepat beradaptasi dengan sesuatu yang baru.

Saat ini mereka setiap harinya tengah bekerja keras guna mencapai karir yang lebih baik dan nyaris sebagian besar diantaranya dipastikan tengah menenteng smartphone.

Generasi ini menggunakan facebook sebagai ajang silaturahmi guna menyapa teman-teman. Tidak hanya itu mereka juga menggunakannya untuk mendukung aktivitas kerja sehari-hari. Tak jarang jika mereka protes dengan kebijakan tempat kerja akan menumpahkannya distatus. Namun, tentunya dalam list pertemanan jarang yang berkawan dengan atasan. Harap maklum, status sering menyindir bos dan kalau ketahuan bisa bahaya.

Karakter lain generasi ini adalah memiliki mobilitas yang tinggi. Dan tentu saja sangat mudah melacak keberadaanya. Jika mereka tengah berada di bandara, dipastikan akan memberi kabar dijejaring sosial  tidak lupa dengan latar foto pesawat udara.  Dapat dipastikan dari list album foto mereka adalah aktivitas pekerjaan, pernikahan , keluarga, jalan-jalan dan makan-makan.

Kemudian, jika mereka baru menikah, maka foto profil yang digunakan pasti sedang berdua dipelaminan. Namun itu maksimal hanya enam bulan, setelah itu  ganti lagi sesuai profil yang digemari.Secara politik, mereka cukup melek dan suka memposting berbagai tautan terkait dengan persoalan yang sedang hangat dibahas. Tak jarang mereka mengkritik kebijakan pemerintah, pelayanan publik hingga atasan dikantor.

Satu lagi mereka akan mengunakan facebook sebagai ajang reuni teman sekolah. Setidaknya mereka akan tergabung dalam tiga grup, alumni SD, alumni SMP, alumni SMA dan perguruan tinggi.

Generasi 1960-1980

Generasi ini hidup pada tiga era. Orde lama, orde baru dan era reformasi. Namun, hampir separoh hidup mereka dihabiskan pada era orde baru yang mengekang kebebasan berpendapat. Mereka juga mengalami  pada empat gelombang  alat komunikasi, pesawat telepon, pager, telepon seluler dan smartphone.

Salah satu karakter generasi ini adalah agak sulit beradaptasi dengan teknologi baru seperti smartphone. Jika ada yang memiliki dipastikan hanya akan menggunakan tiga fitur saja, telepon, sms dan kamera. Kalau fitur lainnya gelap bagi mereka.

Dalam berinteraksi di facebook generasi ini lebih bijak dan banyak memposting status tentang nasehat dan hikmah.  Kemungkinan besar, akun mereka dibuatkan oleh anak sendiri dan sering bertanya cara meggunakannya hingga betul-betul mahir. Tidak ada dalam kamus generasi ini status mengkritik kebijakan pemerintah karena mereka tidak terbiasa dengan itu akibat terlalu lama hidup di masa orde baru.

Bagi mereka, facebook tidak terlalu penting dan hanya menjadi urutan kesekian media informasi karena koran sudah ada dirumah.  Jika dilihat album foto,dipastikan akan ada foto pernikahan anak dan gambar bersama cucu.

Jika ada yang menjadi politisi, dipastikan mereka cukup aktif dan menjadikan facebook sarana sosialisasi dan kampanye. Namun lebih banyak orang lain yang mengelola dan bila ada yang berkomentas responnya akan lambat.

Tentu banyak tipologi lain yang dapat dikembangkan karena manusia adalah makhluk yang unik dengan segala tingkah lakunya. Manusia akan terus berkembang sebagai makhluk sosial terutama dalam pola interaksi dengan manusia lain.


Sumber : kompasiana




No comments:

Post a Comment