Translate

Wednesday, February 27, 2013

ANOA , panser buatan dalam negri

kendaraan tempur bikinan PT. Pindad (persero), Indonesia.
Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC ( Armoured personnel carrier ) , ( bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja). Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa , yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia.
Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.

 
Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19 November [3] hingga 22 November, 2008.
setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008.
Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.
20 Panser ini diserah terimakan ke Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertahanan, bagian dari kesepakatan dari 150 ke 40 unit saja karena krisis ekonomi.
40 Panser tersebut akirnya dikirim sebagai komitmen PT Pindad untuk memenuhi pesanan total sebanyak 154 Panser.
33 diserahkan kepada Kementrian Pertahanan pada 13 Januari 2010 . Pindad telah menerima suntikan dana pinjaman dari Bank Mandiri, Bank BNI 46 dan Bank BRI sebagai bagian dari pembayaran untuk manufaktur Panser-Panser tersebut .

 
Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL. ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali .

ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI.
Pengembangan
Sejarah pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh . Selama Operasi Militer di Aceh , TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan.
Pindad merespon permintaan ini tahun 2004 , dengan APR-1V (Angkut Personel Ringan) sebuah kendaraanlapis baja yang berbasis sasis truk Isuzu . Tetapi, order selanjutnya untuk 26 kendaraan lanjutanya dibatalkan karena Tsunami 2004 .
Pindad meneruskan pengembangan APS dengan bantuan dari BPPT. Purwarupa berikutnya adalah Pindad APS-1 , sebuah rancangan 6x6 yang didasarkan dari sasi truk Perkasa buatan PT Texmaco .
Meskipun tidak dipilih untuk diproduksi, pengalaman yang didapat dari pengembangan APS-1 meyakinkan Tentara Nasional Indonesia untuk memberi lampu hijau kepada Pindad untuk membuat generasi selanjutnya dari ranpur Panser, Pindad APS-2 dengan ongkos produksi sebesar 600 juta rupiah perbuah.
Tahun 2006 Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau . Pengembangan inimenghasilkan varian 4x4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6x6. Ujicoba purwarupa pertamadilakukan awal tahun 2007, dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi.
Tahun 2009,panser pertama diserahterimahkan kepada kementrianpertahanan.
Karena performa ANOA yang bagus dan program kemandirian alutsista yang sedang digalakkan oleh Departemen Pertahanan Pindad melanjutkan pengembangan kendaraan-kendaraan tempur yang berbasis dari templat ANOA seperti varian logistik , recovery, ambulans maupun varian kombatan yang bukan lagi dikategorikan sebagai kendaraan angkut personel seperti ANOA IFV dan ANOA Kanon.
Pada kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia, Syafrie Syamsudin pada tanggal 20 Desember 2011, telah dimunculkan wujud terbaru dari varian ANOA yaituvarian kanon (yang diperbaharui) dan varian beroda rantai.
Varian beroda rantai ini tidak seperti varian kanon, masih termasuk sebagai ranpur angkut personel, perbedaan ada pada wujud dan spesifikasi dan bukanlah peran dalam pertempuran.


sumber : wikipedia

No comments:

Post a Comment